Pengaruh Pemberian Kompos dan Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Bibit Jati (Tectona Grantlis L) Hasil Perbanyakan Secara Kultur Jaringan

Tanaman jati memiliki kualitas kayu unggul dan pemanfaatannya luas. Kultur jaringan adalah salah satu teknik perbanyakan untuk bibit jati. Pembesaran bibit setelah aklimatisasi merupakan tahap penting untuk mendapatkan bibit dengan pertumbuhan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan beberapa jenis kompos dari sumber berbeda yang dikombinasikan dengan penyiraman pupuk organik hayati (POH) cair terhadap pertumbuhan bibit jati hasil kultur jaringan. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan faktor yang diujikan yakni 4 jenis kompos yang dikombinasikan dengan penyiraman 2 jenis PoH cair. Kompos diberikan pada media tanam sedangkan penyiraman dengan POH dilakukan dengan frekuensi 1 dan 2 rninggu sekali. variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jurnlah ruas, dan diameter batang. Pengamatan dilakukan setiap 2 minggu sekali dari umur 0- 2A minggu setelah tanam. Jumlah akar dan panjang akar diamati pada umur 20 minggu. Data dianalisis dengan menggunakan uji DMRT. Hasil pengamatan menunjukkan jenis kompos berpengaruh signifikan terhadap tinggi tunas, jumlah ruas dan panjang akar, sedangkan frekuensi penyiraman dengan POH berpengaruh terhadap tinggi tunas, jumlah daun dan diameter batang. Pemberian kompos yang berasal dari serasah rumput di sekitar area Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Cibinong tanpa penyiraman POH cair menghasilkan tinggi tanaman-.jurnlah daun, dan diameter batang tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Jumlah ruas tertinggi terdapat pada perlakuan kompos dari kawasan Cibinong Science Center. jumlah akar terbanyak dihasilkan dari perlakuan penggunaan kompos clari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI dengan aplikasi POH-I satu kali seminggu, sedangkan akar terpanjang dihasilkan dari kompos yang berasal dari Kebun Raya Bogor dengan aplikasi PoH-l dengan frekuensi penyiraman 2 minggu sekali.


Hapsari BW, Rudiyanto, Rantau DE, Ermayanti TM. 2017. Pengaruh Pemberian Kompos Dan Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Bibit Jati (Tectonia grandis L.) Hasil Perbanyakan Secara Kultur Jaringan. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Nasional. 1: 541-560


Link Download

Artikel Selengkapnya...

Pertumbuhan Kultur Tunas Kentang Merah (Solanum Tuberosum) Pada Media MS (Murashige & Skoog) dengan Perlakuan Konsentrasi dan Jenis Sitokinin

Kentang (Solanum tuberosum) berperan penting untuk menunjang program diversifikasi pangan pokok selain serealia. Kentang merah yang merupakan salah satu komoditas lokal unggulan di beberapa daerah di Indonesia perlu dikembangkan untuk tujuan produksi maupun konservasi. Kultur jaringan tanaman merupakan salah satu metode yang tepat digunakan untuk tujuan tersebut. Sitokinin merupakan zat pengatur tumbuh yang dapat meningkatkan multiplikasi tunas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan konsentrasi sitokinin terhadap pertumbuhan tunas kentang merah secara in vitro. Percobaan ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan faktor yang diujikan adalah jenis zat pengatur tumbuh yaitu Kinetin, 2-iP dan BAP dengan konsentrasi 0.0, 0.5, 1.0 dan 2.0 mg/L. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buku dan jumlah akar. Pengamatan dilakukan setiap minggu hingga tunas berumur 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi sitokinin tidak berpengaruh terhadap tinggi tunas dan jumlah buku. Tunas tertinggi terdapat pada perlakuan tanpa sitokinin. Perlakuan 0,5 mg/L 2-iP menghasilkan jumlah daun dan jumlah buku tertinggi berbeda nyata dengan perlakuan lainnya kecuali jumlah buku pada perlakuan 1 mg/L kinetin. Jumlah akar terbanyak terdapat pada perlakuan 1 mg/L Kinetin dan 1 mg/L 2-iP.



Rudiyanto, Rantau. "DE, & Ermayanti, TM (2016). Pertumbuhan Kultur Tunas Kentang Merah (Solanum tuberosum) pada Media MS (Murashige & Skoog) dengan Perlakuan Konsentrasi dan Jenis Sitokinin." Dalam Seminar Nasional XXV “kimia dalam Industri dan Lingkungan”, Yogyakarta. Vol. 17. 2016.


Link Download

Artikel Selengkapnya...

Analisis Klaster Pada Kultur In Vitro Tacca Lentopetaloides Hasil Iradiasi Sinar Gamma

 

Tanaman Tacca mempunyai kandungan amilosa dan amilopektin mirip dengan kentang sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat untuk diversifikasi pangan atau sebagai pangan alternatif. T. leontopetaloides secara spesifik belum dibudidayakan dan tumbuh terbatas di daerah ini di sekitar pantai, oleh karena itu pengembangan tanaman ini untuk dibudidayakan baik secara konvensional maupun dengan kultur jaringan sangat diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan galur kandidat mutan hasil iradiasi sinar Gamma yang memiliki pertumbuhan terbaik dengan melakukan analisis klaster pada kultur tunas in vitro Tacca leontopetaloides. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan kandidat tunas mutan dari Tacca leontopetaloides yang memiliki pertumbuhan terbaik. Tunas kandidat mutan dari berbagai dosis radiasi sinar gamma (5; 10; 20; 40 dan 50 Gy) disubkultur pada media MS dan pertumbuhan diamati pada kultur berumur 4 minggu. Variabel tumbuh yang diamati adalah jumlah tunas, tinggi tunas dan jumlah daun. Analisis klaster dilakukan dengan metoda ward dan euclidean distance, dilanjutkan analisis varian dengan metoda Duncan. Dari hasil analisis klaster diperoleh bahwa dari 38 klon kandidat mutan taka terbagi menjadi 3 klaster. Satu klaster terbaik memiliki perbedaan yang nyata pada semua variabel pertumbuhan yang diamati dibandingkan dengan klaster lainnya. Klon kultur mutan tacca dengan pertumbuhan terbaik terdiri dari 8 tanaman yaitu 5 Gy 12.1.1.1; 20 Gy 13.1.3.1; 20 Gy 11.1.1.1; 20 Gy 13.1.3.2; 20 Gy 7.4.1.3; 30 Gy 2.1.1.1; 30 Gy 7.1.2.4; dan 30 Gy 3.1.3.1.


Hapsari, B. W., Martin, A. F., Rantau, D. E., & Rudiyanto, E. (2015). TM, Analisis Klaster pada Kultur In Vitro Tacca lentopetaloides Hasil Iradiasi Sinar Gamma. In Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati, Bogor (pp. 305-304).


Link Download

Artikel Selengkapnya...

Pengaruh Modifikasi KH2PO4 dan NH4NO3 Serta Penambahan Asam Giberelik Terhadap Pertumbuhan Planlet Gloxinia Speciosa Secara in vitro

Gloxinia speciosa, yang termasuk famili Gesneriaceae merupakan salah satu tanaman hias introduksi dari Brazil yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. Kultur jaringan merupakan salah satu teknik perbanyakan bibit tanaman termasuk untuk tanaman hias.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi hara makro MS (Murashige & Skoog) khususnya KH2PO4 dan NH4NO3 serta penambahan asam giberelik(GA3) terhadap pertumbuhan planlet Gloxiniasecara in vitro. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan faktor yang diujikan yakni kombinasi modifikasi hara makro MS (MS yang mengandung 170 mg/L KH2PO4 dan 1650 mg/L (kontrol); 340 mg/L KH2PO4 dan 825 mg/L NH4NO3; 680 mg/l KH2PO4 dan 412.5 mg/L NH4NO3) serta penambahan GA3 sebanyak 0; 0,5; 1 dan 2 mg/L. Parameter yang diamati meliputi tinggi planlet, jumlah daundan jumlah akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umur 8minggu setelah tanam, planlet dengan perlakuan makro MS yang mengandung 170 mg/L KH2PO4dan 1650 mg/L NH4NO3yang dikombinasikan dengan 2 mg/L GA3 menghasilkan tinggi tanaman dan jumlah akar tertinggi berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan 340 mg/L KH2PO4 dan 825 mg/L NH4NO3 yang dikombinasikan dengan 1 mg/L GA3 namun pada perlakuan ini akar planlet tidak terbentuk. Pada perlakuan makro MS yang mengandung 680 mg/L KH2PO4 dan 412.5 mg/L NH4NO3 yang dikombinasikan dengan 0, 0.5 dan 1 mg/L GA3 daun cenderung berukuran besar. Abnormalitas terjadi pada planlet Gloxinia dengan perlakuan makro MS yang mengandung 680 mg/L KH2PO4 dan 412.5 mg/L NH4NO3yang dikombinasikan dengan 2 mg/L GA3. Daun dan batang berwarna kuning-merah dan sedikitnya warna hijau daun yang terbentuk.


Rudiyanto, Rantau DE, Ermayanti TM. 2015. Pengaruh Modifikasi KH2PO4 dan NH4NO3 Serta Penambahan Asam Giberelik Terhadap Pertumbuhan Planlet Gloxinia Speciosa Secara in vitro. Prosiding Seminar Nasional XVIII “Kimia dalam Pembangunan“ 18: 205-212


Link Download

Artikel Selengkapnya...

Metode Regenerasi Planlet Seledri (Apium graveolens L.) Dari Kalus Asal Hipokotil Pada Media Sederhana

Invensi ini berhubungan dengan suatu metode regenerasi planlet Seledri (Apium graveolens L.) dari kalus asal hipokotil pada media sederhana dengan daya regenerasi tinggi. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan bibit tanaman hasil regenerasi tunas dari kalus, yang diketahui karakteristiknya dengan tujuan produksi bibit unggul Seledri secara in vitro pada media sederhana. Tahapan-tahapan metode menurut invensi ini yaitu: melakukan sterilisasi biji tanaman Seledri, menanam biji Seledri secara in vitro pada media perkecambahan, kemudian melakukan induksi kalus dengan eksplan hipokotil pada media perlakuan optimum. Kalus yang terbentuk diperbanyak dan selanjutnya dilakukan regenerasi kalus Seledri menjadi tunas pada media perbesaran tunas optimum yang sederhana.

Link DirjenKI

Artikel Selengkapnya...

Karena Satu Peristiwa,….Dapat Mengubah Segalanya

Dulu,….teman saya SMA itu “gaulnya” kayak apa. Lama tak berjumpa,…lama tak bersua,…melihat wall timeline fbnya, sekarang ia memilih jalan untuk hijrah dan kembali kepadaNya, Alhamdulillah saya turut berbahagia. Kini,..iapun tak segan mengenakan Hijab Syar’i. Tak perlu saya sebut nama disini,..karena ia sudah cukup ternama seantero negri.

Teman saya yang satunya lagi,..dulunya adalah seorang Akhwat Hijaber, aktivis dakwah serta anggota rohis di sekolah…lama tak berjumpa,…lama tak bersua,..melihat wall timeline fbnya ada banyak hal yang membuat saya miris, mulai dari postingan progresif, aneh dan tak logis, hingga akhirnya,….kini ia mengikrarkan diri sebagai seorang kiri. Hijabnyapun tak pernah dikenakan lagi.

Entah,…peristiwa apa yang telah menimpa mereka,..tapi itu semua,…telah mengubah segalanya.

Konon,…dulu Charles Darwin adalah seorang yang sangat religius. Namun semenjak ia kehilangan putri tercintanya,….iapun mulai berubah. Mulai dari menggugat keadilan Tuhan. Sampai dengan titik nadir,…”Menolak Keberadaan Tuhan”.
Karena satu peristiwa,….telah mengubah segalanya.
Sesungguhnya tak hanya Darwin yang merasakan pain, disana masih ada contoh teladan lain. Adalah Rasulullah Muhammad –Shalallahu alaihiwassalam-, beliau lahir kedunia dalam keadaan yatim, ditinggalkan oleh sang Ibunda semenjak beliau masih balita, diasuh oleh sang kakek tak seberapa lama hingga beliau menginjak remaja. Dan semasa hidupnya beliau sempat kehilangan Ibrahim sang putra tercinta. Tubuh yang tegap dan gagah itupun tak kuasa menahan air mata.

Engkau ya Rasulullah,..engkau seorang Nabi dan engkau menangis serta meneteskan air mata? Demikian pertanyaan salah seorang Sahabat –Radhiallahuanhu-. “Ini,…adalah air mata kasih sayang” jawab beliau (Aukamaqalla–Shalallahu alaihiwassalam-). Peristiwa demi peristiwa itu tak membuat beliau –Shalallahu alaihiwassalam- kemudian berubah menjadi hamba yang inkar serta kufur kepadaNya.

Hidup itu pilihan, engkau berhak memilih siapa yang engkau cintai dan siapa yang engkau teladani, dan kelak,…engkau akan bersama dengan siapa yang engkau cintai dan yang engkau teladani.

Ibarat satu titik hitam kecil di sebuah dinding putih yang lebar dan luas,..itulah yang dilihat oleh Darwin. Ia hanya fokus melihat satu titik hitam itu dan terus mendekat dan mendekat. Jika kita merasakan pain, janganlah kita melihat sebagaimana cara melihat Darwin. Coba mundurlah sejenak. Masihkah terlihat titik hitam di dinding putih yang lebar dan luas itu? Jika masih terlihat,…maka mundurlah lagi,..mundur lagi dan lagi.

Bukankah nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh-Nya jauh lebih banyak dari cobaan yang menimpa kita? Kalaupun kita berusaha menghitung berapa jumlah nikmat yang telah diberikanNya, maka kita tak akan mampu menghinggakannya.

Maka teruntuk anda yang telah mendapatkah Hidayah,…maka bersyukurlah. Tak perlu pongah,..apalagi jumawah. Karena bisa saja,….karena satu peristiwa,…bisa mengubah segalanya. Dan jangan lupa pula untuk senantiasa berdoa disetiap hela nafas kita:

 "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)" (Qs. Ali Imran: 8)

 "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir" (Qs. Al-Baqarah: 286)

 
Artikel Selengkapnya...
 
Copyright (c) 2024 |Dr. Rudiyanto, SP., M.Si.|Associate Researcher at Research Center for Applied Botany BRIN, Indonesia