Micropropagation of diploid and tetraploid Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng

 

Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng is commonly consumed by people in North Sumatra, Indonesia, as a vegetable, which is commonly called Torbangun. Plant tissue culture is an alternative method for the mass-production of transplants. Genetic improvement by somatic cell manipulation such as induction of polyploid plants is needed to improve biomass production as well as their secondary metabolite products. This research aimed to conduct in vitro micropropagation of diploid and tetraploid P. amboinicus on Murashige and Skoog (MS) medium containing BAP or Kinetin. Shoot tips were used as explants and cultured on MS medium containing BAP or Kinetin at 0, 0.5, 1 and 2 mg/l given as single concentration. The experiment used a completely randomized design with four replications. Each replication consisted of three explants. The results showed that height of shoots was affected by type of cytokinins. Kinetin at 0.5 mg/l gave the highest shoots of tetraploid plants significantly different with addition of BAP both to diploid and tetraploid plants. The number of multiple shoots and leaves varied in both diploid and tetraploid plants. Root formation was best on the medium without addition of cytokinins. Both diploid and tetraploid plantlets had a high survival rate after acclimatization in the greenhouse


Sari, L., Rudiyanto, Hafiizh, E. A., & Ermayanti, T. M. (2021, May). Micropropagation of diploid and tetraploid Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 762, No. 1, p. 012040). IOP Publishing.


 Link Download

 

Artikel Selengkapnya...

In vitro growth of Sempur (Dillenia philippinensis Rolfe) shoots in response to different types of plants growth regulators supplemented on MS medium

 

Plant tissue culture of Sempur (Dillenia philippinensis Rolfe) has not been widely reported. The previous study showed that BAP added to Murashige & Skoog (MS) basal medium promoted the growth of D. philippinensis shoot culture. This research aimed to investigate the growth of D. philippinensis shoot tip cultures on MS medium containing three types of cytokinins namely BAP, Kinetin, and 2-iP compared with Gibberelic acid (GA3). The results showed that the type and concentrations of cytokinins significantly affected all growth parameters observed except the number of roots which was only influenced by cytokinin concentrations alone. However, different levels of GA3 did not significantly affect all growth parameters observed. After eight weeks of culture, MS medium containing 1 mg/l 2-iP gave the best response for plant height, (3.68± 0.26 cm). The highest number of leaves (20.33±3.14) and nodes (6.67± 0.21) were found in MS medium containing 0.5 mg/l BAP. While the highest number of roots (1.83±0.17) was found in MS medium without the addition of cytokinins. The range of average values of plant height at different levels of GA3 was 3.08-3.74 cm; the number of leaves was 5.1-7.5; the number of nodes was 3.9-5.4 and the number of roots was 1.0-2.8.


Wulandari, D. R., Rudiyanto, Rantau, D. E., Ermayanti, T. M., & Firdaus, H. L. (2021, May). In vitro growth of Sempur (Dillenia philippinensis Rolfe) shoots in response to different types of plants growth regulators supplemented on MS medium. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 762, No. 1, p. 012037). IOP Publishing.

Link Download

Artikel Selengkapnya...

Engkau Tidak Mungkin Membenci Dirimu Sendiri, di Masa Depan!

 Seorang bijak pernah menuturkan: "Engkau tidak mungkin membenci dirimu sendiri di masa depan"

 Jika saat ini engkau hasad, iri, dengki dan membenci orang yang Shaleh,...maka selamanya engkau tidak akan pernah menjadi orang yang shaleh


Jika engkau hasad, iri, dengki serta membenci orang yang berilmu ,...maka selamanya engkau tidak akan pernah memiliki ilmu


Jika engkau hasad, iri, dengki dan membenci orang yang sukses ,...maka selamanya engkau tidak akan pernah menjadi sukses


Jika engkau hasad, iri, dengki dan membenci orang yang kaya ,...maka selamanya engkau tidak akan pernah menjadi kaya

 


Karena engkau,....tidak mungkin membenci dirimu sendiri di masa depan

 

Artikel Selengkapnya...

The effect of medium formulation and BAP concentration of growth and development of Aquilaria malaccensis Lam. shoot in vitro

Tissue culture of agarwood tree (Aquilaria malaccensis Lam) was done to produce a large number of transplants in the laboratory. The compositions of medium culture are commonly modified to obtain the best growth of explants to regenerate into plantlets. Our study aimed to evaluate and compare different medium formulations supplemented with BAP on agarwood shoot culture growth. In this study we used MS, NN, B5, AR and WP medium containing 0 (control treatment), 0.25, 0.5, 1.0 and 2.0 mg/L BAP. The shoot tips were cultured for 16 weeks in the treatment media. Height of shoots, number of leaves, number of adventive shoots, and number of roots was recorded every week to determine the growth. The results showed that after 16 weeks of culture, the best medium for shoot height was NN medium with BAP fortification (3.54cm) for number of leaves and adventive shoots proliferation was Gamborg B5 medium fortified with 0.5 mg/L BAP (21.63 leaves and 8,38 shoots), while NN medium without BAP was best for rooting.


Hapsari, B. W., Rudiyanto, Martin, A. F., & Ermayanti, T. M. (2021). The effect of medium formulation and BAP concentration of growth and development of Aquilaria malaccensis Lam. shoot in vitro. ISIBIO 2020. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 762 (2021) 012033. DOI: https://doi.org/10.1088/1755-1315/762/1/012033

Link Download

Artikel Selengkapnya...

Kultur Tunas (Aguilaria malaccensis Lamk.) pada Beberapa Media dengan Penambahan Sitokinin untuk Konservasi In Vitro

Tanaman penghasil Gaharu merupakan jenis tumbuhan termasuk ke dalam daftar CITES Appendix II, sehingga diperlukan upaya untuk mengurangi pengambilannya dari alam dan menggantikannya dengan tanaman Gaharu hasil budidaya. Aquilaria malaccensis adalah salah satu jenis tanaman Gaharu yang perlu dilakukan konservasi. Kultur jaringan merupakan salah satu teknik untuk konservasi tanaman secara in vitro. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh kultur tunas A. malaccensis pada media MS dan WPM dengan penambahan sitokinin. Eksplan yang digunakan adalah tunas pucuk dan dua macam buku (buku atas dan buku paling bawah). Media perlakuan yang digunakan adalah media MS tanpa sikokinin, MS dengan penambahan 0,5 atau 1 ppm BAP, WPM dengan penambahan 0,5 ppm BAP atau 1 ppm zeatin, dan modifikasi MS dengan penambahan 0,1 ppm BAP. Parameter pengamatan meliputi tinggi eksplan, jumlah daun eksplan tertinggi, jumlah daun total, jumlah tunas samping, jumlah anakan dan jumlah akar, yang diamati setiap minggu selama 8 minggu. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa media MS tanpa penambahan sitokinin terbaik untuk pertumbuhan tinggi tunas dan jumlah daun tunas tertinggi pada eksplan tunas pucuk, sedangkan modifikasi media MS dengan penambahan 1 ppm BAP terbaik untuk jumlah total daun dan jumlah tunas samping dari eksplan buku bawah. Eksplan buku atas membentuk akar pada media MS tanpa penambahan sitokinin. Media MS tanpa sitokinin juga terbaik untuk pembentukan anakan dari eksplan buku terbawah.



Hapsari, BW, Rudiyanto, Ermayanti, TM. 2019. Kultur Tunas (Aguilaria malaccensis Lamk.) pada Beberapa Media dengan Penambahan Sitokinin untuk Konservasi In Vitro. Seminar Nasional Konservasi dan Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar. Pusat Penelitian Biologi, LIPI. 1: 297-309, 2018/9/27


Link Download

Artikel Selengkapnya...

Metode Perbanyakan Tunas Tanaman Sempur (Dillenia philippinensis Rolfe) Secara In Vitro

 


Invensi ini berhubungan dengan suatu metode perbanyakan tunas tanaman, khususnya metode perbanyakan tunas tanaman sempur (Dillenia philippinensis Rolfe) secara in vitro dari eksplan tunas pucuk, buku, dan kalus kompak, dimana metode ini ditujukan untuk mendapatkan bibit tanaman yang lebih cepat, seragam, dan efisien serta untuk tujuan konservasi tanaman. Adapun tahapan-tahapannya yaitu: melakukan sterilisasi biji tanaman sempur untuk menghasilkan perkecambahan in vitro menempatkan biji pada wadah steril; menanam biji pada media MS tanpa zat pengatur tumbuh; memberikan penyinaran secara kontinyu di dalam ruang kultur pada suhu 25-27 oC selama 12 minggu; memperbanyak tunas dari eksplan tunas pucuk, buku, dan kalus kompak pada media perbanyakan yaitu media dasar MS dan WP yang diperkaya dengan BAP 0-3 mg/l pada suhu 25-27oC selama 6-8 minggu di dalam ruang kultur dengan penyinaran kontinyu; meningkatkan ketegaran tunas pada media MS yang mengandung zat pengatur tumbuh berupa GA3 pada kisaran konsentrasi 0 sampai 3 mg/l.

Link DirjenKI

Artikel Selengkapnya...
 
Copyright (c) 2024 |Dr. Rudiyanto, SP., M.Si.|Associate Researcher at Research Center for Applied Botany BRIN, Indonesia