Jika Allah membukakan untukmu pintu shalat malam, janganlah engkau melihat orang-orang yang tidur dengan pandangan merendahkan
Jika Allah membukakan untukmu pintu puasa, janganlah engkau melihat orang-orang yang tidak berpuasa dengan pandangan merendahkan
Jika Allah membukakan untukmu pintu jihad, janganlah engkau melihat orang-orang yang tidak berjihad dengan pandangan merendahkan
Bisa jadi orang yang tidur, orang yang tidak berpuasa, dan orang yang tidak berjihad, dia lebih dekat dengan Allah dibandingkan dirimu
Dan sungguh engkau menghabiskan malam dengan tidur dan bangun pagi dalam keadaan menyesal, itu lebih baik dibandingkan engkau menghabiskan malam dengan shalat, namun di pagi hari engkau merasa ujub
Karena sesungguhnya orang yang ujub, amalnya tidak akan naik (tidak akan diterima disisi Allah Subhanahuwata'alla)
(Ibnul Qayyim Al-Jauziyah- Madaarijus Saalikiin, 1/177)
Ya akhi,.....baca kembali siroh perjalanan hidup orang-orang shaleh. Baik itu dari kalangan Anbiya' dan Rasul Allah, Para Sahabat, Para Tabi'iin, Tabiut Tabi'iin, serta para Ulama' A'immah kita
Dengan membaca siroh perjalanan hidup mereka, mengkaji dan menelaahi biografi mereka kemudian setelah itu kita bercermin, siapakah diri kita ini diantara mereka, InsyaAllah,..kita akan menjadi lebih Tawadhu' dalam banyak hal
Sebagaimana seorang alim pernah berwasiat kepada murid muridnya:
"Lihatlah keberadaan dirimu,... jangan engkau bandingkan dirimu dengan teman-temanmu, jangan engkau bandingkan dirimu dengan sanak familimu dan jangan pula engkau bandingkan dirimu dengan tetangga di kanan dan kirimu,....Akan tetapi bandingkanlah dirimu dengan para Ulama',...bandingkanlah dirimu dengan para pendahulu-pendahulu kalian,...dari kalangan sahabat dan Tabi'in. Engkau,...... belum memiliki apa-apa"
Subhanallah,... sekarang,….apa yang mau kita sombongkan? amal shaleh apa yang mau kita bangga banggakan?